Di tengah krisis lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan, pola konsumsi manusia menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan serius. Sebab, pola konsumsi yang tidak baik merupakan penyumbang utama kerusakan ekosistem. Salah satu langkah efektif untuk mewujudkan pola konsumsi yang baik adalah dengan menerapkan mindful shopping. Secara sederhana, mindful shopping dapat diartikan sebagai praktik berbelanja dengan penuh kesadaran dan mempertimbangkan kebutuhan serta dampak dari setiap keputusan belanja yang diambil.
Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dipersilakan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Tetapi, manusia juga punya tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tindakan-tindakan eksploitasi alam yang menyebabkan kerusakan bumi merupakan tindakan tercela. Disebutkan dalam Q.S. Ar-Rum ayat 41, bahwa kerusakan yang telah nyata yang terjadi di daratan dan lautan adalah disebabkan oleh usaha tangan-tangan manusia. Selain itu, di dalam Q.S. Ar-Ra’ad ayat 11 juga diingatkan bahwa, anugerah yang telah dilimpahkan oleh Allah kepada suatu kaum—termasuk di antaranya anugerah alam yang indah dan kaya—tidak akan diubah-Nya menjadi petaka, sampai mereka sendiri yang mengubahnya. Oleh karena itu, pola konsumsi sangat perlu diperhatikan agar ia tidak menjadi penyebab diubahnya anugerah menjadi petaka yang mengantarkan kepada kerusakan.
Ada berbagai faktor yang membuat orang terlena dalam gaya hidup konsumtif, salah satunya adalah maraknya penjualan melalui live streaming di berbagai media belanja online. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fitur live streaming dan penawaran diskon pada media belanja online memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif konsumen. Fitur ini mendorong konsumen untuk terus berbelanja tanpa berpikir panjang apakah barang yang dibeli itu dibutuhkan atau tidak. Perilaku ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga berdampak buruk bagi lingkungan. Barang-barang yang dibeli tanpa pertimbangan kebutuhan akan berakhir menjadi sampah atau limbah yang mencemari lingkungan.
Untuk menerapkan mindful shopping, setidaknya perlu dilakukan langkah-langkah berikut:
- membuat daftar kebutuhan belanja dan perencanaan keuangan;
- membedakan antara kebutuhan dan keinginan;
- memikirkan manfaat dan dampak dari barang yang ingin dibeli;
- membeli barang yang berkualitas, bukan sekedar murah atau dibeli karena diskon.
Konsep mindful shopping, jika ditimbang dengan nilai-nilai dalam ajaran Islam, tidak hanya sebagai pilihan gaya hidup, dan tidak hanya sebagai bentuk pemeliharaan terhadap bumi. Lebih dari itu, mindful shopping merupakan tanggung jawab seorang hamba kepada Tuhan. Di dalam suatu hadis dijelaskan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.
Artinya: “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya, dalam hal apa dihabiskan; tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya; tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan bagaimana ia menggunakannya; serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (H.R. al-Tirmidzi)
Hadis ini, khususnya pada poin ketiga, menegaskan tentang tanggung jawab manusia terhadap harta yang dimilikinya. Tanggung jawab tersebut tidak hanya tentang dari mana sumber hartanya didapat, apakah dari sumber yang halal atau tidak, tetapi juga tentang bagaimana ia menggunakan harta tersebut, apakah ia menggunakannya dengan baik atau tidak. Perilaku konsumtif yang berlebihan tanpa memperhatikan antara kebutuhan dan keinginan, merupakan bagian bentuk penyalahgunaan anugerah harta. Barang-barang yang menumpuk dan tidak terpakai akan menjadi masalah dalam pertanggungjawaban harta di akhirat kelak. Menerapkan mindful shopping merupakan upaya yang tepat untuk mewujudkan pola penggunaan harta yang baik.
Nilai-nilai yang terdapat pada mindful shopping tidak hanya perlu diterapkan dalam berbelanja, tetapi juga dalam berbagai bentuk konsumsi lainnya, termasuk dalam kegiatan ibadah. Hadis riwayat Ibnu Majah No. 425 menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. melihat Sa’ad sedang berwudu, lalu beliau menegur Sa’ad yang boros menggunakan air. Beliau menyatakan “boros apa ini, Sa’ad?” Sa’ad pun menimpali, “apakah dalam berwudu juga dianggap boros?” Beliau menjawab, “iya. Sekalipun kamu berada di sungai yang mengalir”. Hadis ini menunjukkan bagaimana pola konsumsi harus dilakukan dengan kesadaran penuh, sekalipun untuk keperluan ibadah.
Dengan menerapkan mindful shopping, seseorang tidak hanya sedang membantu menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menjalankan perannya di bumi sebagai hamba Allah Swt. yang bertanggung jawab. Mari kita mulai dari diri sendiri, menjaga pola konsumsi dengan menerapkan mindful shopping. Melakukan langkah kecil yang berdampak besar untuk lingkungan.
Novi Yuspita Sari, Lc., S.H., Ustadzah di Cariustadz.id
Tertarik mengundang ustadzah Novi Yuspita Sari, Lc., S.H.? Silakan klik disini
